Breaking

Friday 19 February 2016

Review Singkat Buku HABISKAN SAJA GAJIMU - Ahmad Gozali

Halo sobat pembaca sekalian, di artikel kali ini saya ingin sedikit menyajikan review singkat sebuah buku yang saya punya, yaitu yang berjudul "Habiskan Saja Gajimu" yang ditulis oleh Pak Ahmad Gazali, salah satu pakar keuangan ternama di Indonesia. Buku ini sebenarnya sudah cukup lama / berumur. Saya sendiri membelinya sekitar 3 tahun yang lalu (2013) di Gramedia.

Waktu itu jujur alasan saya beli buku ini cuma karena tergelitik dengan judulnya yang sedikit anti mainstream dan tulisan huruf G pada tulisan Gaji yang digambarkan seperti setan. Dengan baca judulnya saja sudah membuat tertarik. Bagaimana bisa kita disuruh untuk menghabiskan gaji dari dari hasil kita bekerja. Ya, kira-kira itulah yang terbersit di benak saya waktu itu. Yang mana pada akhirnya sayapun penasaran dan langsung saya ambil saja bukunya.
Review Singkat Buku HABISKAN SAJA GAJIMU - Ahmad Gozali

Dengan cuma membaca sekelebat sinopsis buku di cover belakangnya, akhirnya buku pun langsung saya layangkan ke kasir. Karena saya langsung berkeyakinan bahwa buku ini pasti bagus isinya, oke saya beli. Mungkin itu juga salah satu efek dari pemberian judul buku yang out of the box, yang bikin orang penasaran dan tergoda untuk membeli bukunya.

Itu tadi sedikit cerita pribadi saya saat membeli buku tersebut.

Oke di artikel kali ini saya cuma ingin membahas / mereview secara singkat apa saja yang terkandung dalam buku Habiskan Saja Gajimu ini. Walaupun ini buku lama, tapi saya yakin ilmu di dalamnya akan tetap everlasting / evergreen dan akan tetap tetap relevan untuk diterapkan di kehidupan masa depan sekalipun.

Buku ini sangat cocok untuk para karyawan yang merasa kesulitan dalam mengelola gaji. Kenapa gaji yang didapat selalu terasa kurang? Kenapa gaji nya bisa 5 koma (tanggal lima sudah koma)? Dan kenapa tiap bulan berjalan seperti itu terus? Itu artinya ada yang salah dengan cara mengelola gaji tersebut. Dan kabar baiknya, buku Habiskan Saja Gajimu ini menjawab semua keluhan dan menunjukkan kita cara yang tepat dalam mengelola pendapatan.

Baik berikut selayang pandang isi buku ini.

Dilihat dari segi judulnya, Habiskan Saja Gajimu. Sekilas mungkin terdengar agak menyimpang dari seharusnya. Di saat tips-tips lain mengharuskan kita untuk bisa menyisakan gaji dan menabungkannya, lah ini malah disuruh habiskan.

Ya tapi kenyataannya memang di buku ini kita dituntut untuk bisa menghabiskan gaji yang kita dapat. Karena kodrat dari si gaji tersebut memang untuk dihabiskan, bukan disisa-sisakan. Selain itu secara psikologis, dengan menghabiskan gaji akan membuat perasaan kita lebih bahagia. Ketimbang jika harus tersiksa menahan diri untuk menyisa-nyisakannya. Karena pada kebanyakan kasus, sekuat apapun kita berusaha untuk menyisa-nyisakan gaji tersebut, pada kenyataannya akan habis-habis juga. Ya, kan.. Ngaku aja. :) Karena sifat alamiah kita ketika memiliki uang pasti akan konsumtif dan sangat susah memang untuk menyisakannya.
Review Singkat Buku HABISKAN SAJA GAJIMU - Ahmad Gozali

Jadi dari pada bersakit-sakit menahan untuk supaya gajinya tersisa untuk ditabung, dan kenyataannya justru malah  habis-habis juga, mending langsung habiskan saja di awal gajinya. Bagaimana? Menarik, bukan :D

Begitulah kira-kira pesan yang disampaikan oleh pak Ahmad Gozali di buku tersebut. Sekilas seperti melenceng ya, kok bisa-bisanya pakar keuangan nyuruh kita buat habisin gaji. Eits.. jangan berpikir negatif dulu. Poin pentingnya akan kamu temukan jika membaca lengkap buku ini.

Intinya sebenarnya konsep "menghabiskan" di sini adalah membelanjakan uang di jalan yang benar. Di buku ini secara gamblang kita diajarkan untuk bisa membagi-bagi uang gaji tersebut menurut poskonya masing-masing. Dari mulai posko untuk pengeluaran hak Tuhan yang 2,5 % (zakat) yang pasti harus didahulukan, posko bayar hutang (jika ada),posko investasi, sampai untuk urusan belanja-belanja. Hingga secara hitung-hitungan di kertas, uang gaji tersebut benar-benar habis (NOL). Dan luar biasanya, dengan konsep "habiskan" tersebut justru akan membuat keuangan kita lebih sehat dan perasaan kita lebih bahagia. Karena "menghabiskan" bukan sembarang menghabiskan, melainkan menghabiskan di jalan yang benar.


Ada satu bagian yang paling saya suka dari buku ini, berkenaan dengan pentingnya kita untuk menyisihkan sebagian rezeki kepada orang yang berhak menerima. Seperti terkutip di bawah ini.

Dalam ajaran Islam, setiap penghasilan harus dikeluarkan zakatnya. Jika kita meyakini, sebenarnya dari 100% penghasilan, yang 2,5% sudah jelas bukan milik kita, melainkan merupakan "titpan" dari Allah untuk disampaikan kepada yang berhak. Ibarat wesel pos, Allah menitipkan kepada kita 2,5% dari penghasilan kita untuk orang yang berhak. Dan sebagai ongkos kirimnya, kita berhak untuk menggunakan yang 97,5% sisanya. Bisnis yang paling menguntungkan bukan? Mengirim 2,5 dengan ongkos kirim 97,5. Maka keterlaluan sekali kalau hal ini sampai tidak Anda lakukan.
Lebih lanjut tentang bagaimana cara menghabiskan penghasilan di jalan yang benar tentunya tidak akan saya tuliskan di sini. Karena sudah tertulis gamblang di buku Habiskan Saja Gajimu ini. Jadi buat yang penasaran dan belum punya, silahkan bisa cari buku ini di toko buku kesayangan.


Baik, mungkin sekian artikel ringan review singkat tentang buku Habiskan Saja Gajimu ini. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

No comments:

Post a Comment